ILMU GEOGRAFI
DISUSUN OLEH:
EULIS KURNIATI (2011
133 353)
KELAS: 4H
KELOMPOK:
07
MATA KULIAH: PENGANTAR ILMU SOSIAL
DOSEN PENGASUH : DEBBY MARTHALIA S.Pd, MM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KATA
PENGANTAR
ASSALAMUALLAIKUM.WR WB
Dengan
memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas terlaksananya pembuatan makalah
“Ilmu Geografi“ yang disusun oleh kelompok tujuh dalam pengerjaan tugas bidang
studi Pengantar Ilmu Sosial sebagai usaha dalam peningkatan pengetahuan serta
melatih keaktifan mahasiswa/ mahasiswi dalam berlangsungnya proses belajar
mengajar.
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Debby
Marthalia SPd, MM selaku dosen
pembimbing mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial, anggota kelompok penyusunan
makalah, serta mahasiswa/I kelas 4H yang secara langsung atau tidak langsung
menuangkan ide atau inspirasi dalam penyusunan makalah ini.
Kegiatan penyusunan makalah ini
merupakan tugas pelatihan kelompok, yang masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan kemampuan kelompok, maka penyusunan makalah ini masih sangat jauh
dari sempurna untuk itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini.
Palembang, Maret 2013
Kelompok Tujuh
DAFTAR ISI
BAB
I. Pendahuluan
- Latar belakang
masalah
- Rumusan masalah
- Tujuan penulisan
BAB
II. Pembahasan
- Metode Penelitian
Ilmu Geografi
- Generalisasi
Geografi
- Teori – Teori
Geografi
BAB
III. Penutup
- Kesimpulan
- Kritik
- Saran
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta
persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di
atas permukaan bumi. Kata geografi
berasal dari Bahasa
Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau
"menjelaskan").
Geografi
juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi
lebih dari sekedar kartografi,
studi tentang peta. Geografi tidak
hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan
tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang."
Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga
mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Pemahaman holistik terhadap fenomena
tersebut dapat menciptakan wawasan konseptual, pola pikir, dan kemampuan
aplikatif yang khas ke-ruang-an untuk diterapkan dalam berbagai bidang
pekerjaan: perencanaan dan pengembangan wilayah, pengelolaan lingkungan hidup,
kehutanan, pertambangan, energi, industri, transportasi, perbankan, manajemen,
pemasaran, pendidikan, dan sebagainya.
Pada makalah ini akan membahas
bagaimana metode penelitian ilmu geografi, generalisasi-generalisasi geografi
dan teori-teori geografi.
A.
Perumusan
Masalah
Adapun
permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah untuk
memberikan penjelasan mengenai “Ilmu Geografi”. Untuk memberi kejelasan serta
menghindari meluasnya pembahasan maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi
pada:
1) Metode
Penelitian Ilmu Geografi
2) Generalisasi
Geografi
3) Teori-Teori
Geografi
B.
Tujuan
Pada
dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah unutuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini
adalah:
1) Untuk
mengetahui metode penelitian ilmu geografi
2) Untuk
mengetahui generalisasi geografi
3) Untuk
mengetahui teori-teori geografi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Metode
Penelitian Ilmu Geografi
Metode itu sendiri adalah metode
ilmiah yaitu cara untuk memperoleh pengetahuan yang akurat dan terpercaya. Penelitian
atau riset atau studi yaitu aktivitas
ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan landasan pemikiran ilmiah atau berfikir reflektif. Jadi
penelitian merupakan suatu kegiatan
ilmiah sebagai sarana fundamental untuk memahami kesulitan/masalah dan menemukan pemecahannya.
Metode penelitian ilmu geografi adalah
cara-cara ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam upaya memahami suatu permasalahan dalam
pembelajaran dan pendidikan geografi
serta menemukan pemecahannya.
Metode
Penelitian Geografi berdasarkan prinsip geografi, jelaslah
bahwa pengetahuan geografi diperoleh melalui penelitian. Untuk melakukan
penelitian diperlukan metode. Metode penelitian geografi berguna untuk
mempelajari karakteristik Bumi dan kegiatan manusia. Beberapa bentuk metode
penelitian geografi sebagai berikut.
1. Studi Lapangan
Pengamatan secara langsung di
lapangan berguna untuk mengetahui dan memahami permukaan Bumi serta kegiatan
manusia. Metode ini dilakukan dengan terjun langsung mengamati objek di
lapangan. Dengan melakukan studi lapangan akan diketahui karakteristik khusus
permukaan Bumi.
2. Pemetaan
Metode ini dilakukan dengan
menyeleksi berbagai informasi di daerah yang akan dipetakan. Seleksi
menghasilkan informasi objek terpilih yang diperlukan saja sehingga dapat
menggambarkan tempat, pola, dan karakteristik unsur geografi dalam peta.
3. Wawancara (Interview)
Metode ini dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan kepada responden tentang hal-hal yang perlu diketahui.
Responden diharapkan menjawab dengan jelas atas semua pertanyaan. Metode ini
dipilih bila hal-hal yang ingin diketahui tidak dapat diperoleh dengan metode
pengamatan. Contoh: alasan penduduk tetap tinggal dalam wilayah rawan bencana
banjir.
4. Kuantitatif
Metode kuantitatif merupakan
metode penelitian geografi yang menggunakan perhitungan matematika dan
statistika. Pengujian hasil penelitian yang berupa angkaangka dilakukan dengan
bantuan komputer. Dengan metode ini, peneliti dapat menyederhanakan informasi
yang rumit dan hasil penelitian disajikan dalam bentuk yang sederhana.
5. Penggunaan Sarana
Ilmiah
Metode
penggunaan sarana ilmiah dalam penelitian geografi, misalnya penginderaan jauh.
Penginderaan jauh dapat membantu untuk mengidentifikasi dan mempelajari
permukaan Bumi yang sulit dijangkau dengan studi lapangan. Contoh penggunaan
sarana ilmiah yang berupa teknologi penginderaan jauh. Belajar geografi
tidaklah sulit. Agar mudah belajar geografi, kamu hanya memerlukan kerangka
kerja dan mengenali aspek dalam geografi. Kerangka kerja geografi dapat berupa
suatu model pendekatan terhadap suatu fenomena.
Penelitian geografi juga merupakan
kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan langka-langkah secara sistematis untuk
memecahkan suatu permasalahan geografi yang meliputi ruang sebagai suatu region
sebagai objek penelitian.
Langkah-langkah
penelitian geografi :
(1) Pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi yang relevan dan dibutuhkan;
(2) Evaluasi data untuk mendapatkan akurasinya
dan objektivitasnya.
(3) Analisis data untuk memaknai data dan
interpretasinya
(4) Pengembangan teori dan prediksi
Teknik
Penelitian Geografi :
(1) Studi kepustakaan, analisi peta, survey
lapangan.
(2) Evaluasi akurasi dan relevansi informasi,
data, dan pemetaan kembali.
(3) Keterkaitan antar variable, tabulasi,
kategorisasi, klasifikasi, pemetaan, uji
statistic.
(4) Konstruksi model hasil studi dan
prediksinya.
Manusia menghadapi permasalahan
hidup yang menuntut pemecahan. Permasalahan tersebut yang baru dirasakan bukan
termasuk masalah, melainkan permasalahan yang sesungguhnya dirasakan penting untuk
dipecahkan.
Permasalahan yang diatasi dengan
menggunakan prosedur berpikir reflektif inilah yang kemudian dilakukan oleh para peneliti. Dalam kegiatan penelitian tidak terkecuali
penelitian geografi memiliki karakteristik berfikir reflektif sebagai suatu
kegiatan ilmiah.
B.
Generalisasi
Geografi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena
individual menuju kesimpulan umum. Generalisasi
menghubungkan beberapa konsep sedemikian
rupa sehingga terbentuk suatu pola hubungan yang bermakna yang menggambarkan hal yang lebih luas.
Artinya, dalam pikiran kita terbentuk
pola-pola hubungan bermakna yang lebih luas (Djodjo Suradisastra 1991/1992:39).
Menurut Nursid Sumaatmadja (1980:83), generalisasi adalah hubungan dua konsep
atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan deklaratif
dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan.
Contoh generalisasi rendah adalah
kegiatan siswa mengumpulkan data tentang bagaimana keadaan geografi
mempengaruhi cara hidup orang Irian Jaya dan menyimpulkan: Keadaan geografi
Irian Jaya berpengaruh terhadap cara hidup penduduk Irian Jaya. Kesimpulannya
bahwa makin tinggi peradaban penduduk suatu daerah, makin tinggi penduduk itu
mengontrol hidupnya .Tingkah laku orang dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat
tempat orang itu menjadi anggotanya.
Macam-macam
generalisasi :
1) Generalisasi
sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh
fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh:
sensus penduduk
2) Generalisasi
tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana
kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk
semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh:
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
3) Prosedur
pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna
juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang
benar.
Prosedur
pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
- Jumlah
sampel yang diteliti terwakili.
- Sampel
harus bervariasi.
- Mempertimbangkan
hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
C.
Teori
– Teori Geografi
1. Bernard Varen (1622–1650)
Bernard Varen atau lebih dikenal
dengan Varenius adalah seorang geograf asal Jerman. Anehnya, dia adalah lulusan
Ilmu Kedokteran Universitas Leiden, Belanda. Dalam bukunya, Geographia
Generalis, ia mengatakan bahwa geografi adalah campuran dari matematika yang
membahas kondisi Bumi beserta bagian-bagiannya juga tentang benda-benda langit
lainnya.
Dalam
buku itu juga, Varenius membagi geografi menjadi dua, yaitu:
a.
Geografi Umum
Bagian
ini membahas karakteristik Bumi secara umum, tidak tergantung oleh keadaan
suatu wilayah. Menurut gagasan Varenius, geografi umum mencakup tiga bagian,
yaitu:
1)
Terestrial, merupakan pengetahuan tentang Bumi secara keseluruhan, bentuk, dan
ukurannya.
2)
Astronomis, membicarakan hubungan Bumi dengan bintang-bintang yang merupakan
cikal bakal ilmu Kosmografi.
3)
Komparatif, menyajikan deskripsi lengkap mengenai Bumi, letak, dan
tempat-tempat di permukaan Bumi.
b.
Geografi Khusus
Bagian
ini mendeskripsikan tentang wilayah tertentu menyangkut wilayah luas maupun
sempit. Bagian ini terdiri atas tiga aspek, yaitu:
1)
Atmosferis yang secara khusus membicarakan iklim.
2)
Litosferis yang secara khusus menelaah permukaan Bumi meliputi relief,
vegetasi, dan fauna dari berbagai negeri.
3)
Manusia yang membicarakan keadaan penduduk, perniagaan, dan pemerintahan dari
berbagai negeri.
2. Immanuel Kant (1724–1821)
Selain sebagai seorang geograf, Kant
juga seorang filsuf. Kant tertarik pada geografi karena menurutnya ilmu itu
dekat dengan filsafat. Semua gagasan Kant tentang hakikat geografi dapat
ditemukan dalam buku Physische Geographie yang ditulisnya. Menurutnya, geografi
adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala
yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.
3. Alexander von Humboldt
(1769–1859)
Pada mulanya Humboldt adalah seorang
ahli botani. Ia tertarik geografi ketika ia mulai mempelajari tentang batuan.
Ia diakui sebagai peletak dasar geografi fisik modern. Ia menyatakan geografi
identik atau serupa dengan geografi fisik. Ia menjelaskan bagaimana kaitan Bumi
dengan Matahari dan perilaku Bumi dalam ruang angkasa, gejala cuaca dan iklim
di dunia, tipe-tipe permukaan Bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal yang
berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.
4. Karl Ritter (1779–1859)
Seperti halnya Humboldt, Ritter juga
dianggap sebagai peletak dasar geografi modern. Profesor geografi Universitas
Berlin ini mengatakan bahwa geografi merupakan suatu telaah tentang Bumi
sebagai tempat hidup manusia. Hal-hal yang menjadi objek studi geografi adalah
semua fenomena di permukaan Bumi, baik organik maupun anorganik yang berkaitan
dengan kehidupan manusia.
5. Friederich Ratzel (1844–1904)
Ratzel adalah guru besar geografi di
Leipzig. Ia mengemukakan konsep geografi dalam bukunya yang berjudul Politische
Geographie. Konsep itu diberi nama Lebensraum yang artinya wilayah geografis
sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang. Ia melihat suatu negara
cenderung meluaskan Lebensraum-nya sesuai kekuatan yang ia miliki.
6. Elsworth Huntington (1876–1947)
Huntington adalah geograf asal
Amerika Serikat. Melalui bukunya yang berjudul The Pulse of The Earth, ia
memaparkan bahwa kelangsungan hidup dan peradaban manusia sangat dipengaruhi
oleh iklim. Atas dasar teorinya itu, Huntington kemudian terkenal sebagai
determinis iklim (memandang iklim sebagai penentu kehidupan). Ia mengatakan,
geografi sebagai studi tentang fenomena permukaan Bumi beserta penduduk yang
menghuninya. Ia menjelaskan adanya hubungan timbal balik antara gejala dan sifat-sifat
permukaan Bumi dengan penduduknya.
7. Paul Vidal de la Blache (1845–1918)
7. Paul Vidal de la Blache (1845–1918)
Vidal adalah geograf asal Prancis.
Ia adalah pelopor posibilisme dalam geografi. Posibilisme (teori kemungkinan)
muncul setelah Vidal melakukan penelitian untuk membuktikan interaksi yang
sangat erat antara manusia dan lingkungan pada masyarakat agraris pramodern.
Ia menegaskan bahwa lingkungan
menawarkan sejumlah kemungkinan (posibilities) kepada manusia untuk hidup dan
berkembang. Atas dasar itu, Vidal mengemukakan konsepnya yang disebut genre de
vie atau mode of live (cara hidup). Dalam konsep ini, geografi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana proses produksi dilakukan manusia
terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh alam.
8. Halford Mackinder (1861–1947)
Mackinder adalah pengajar di
Universitas Oxford. Pendapatnya tentang geografi sangat terkenal lewat
makalahnya yang berjudul The Scope and Methods of Geography yang berisi konsep
man-land relation (hubungan manusia dengan lahan) dalam geografi. Ia menyatakan
bahwa geografi adalah ilmu yang fungsi utamanya menyelidiki interaksi manusia
dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda menurut lokasinya.
9. Bintarto
Bintarto adalah guru besar geografi
di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia mengatakan bahwa
geografi pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan
sifat-sifat Bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta
mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dari unsur-unsur Bumi.
10. Daldjoeni
Nama Daldjoeni dikenal karena
buku-bukunya yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan geografi. Menurutnya,
geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia mencakup tiga hal
pokok, yaitu spasial (ruang), ekologi, dan region (wilayah). Dalam hal spasial,
geografi mempelajari persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka
Bumi. Kemudian dalam hal ekologi, geografi mempelajari bagaimana manusia harus
mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun dalam hal region, geografi mempelajari
wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan kesatuan fisiografisnya.
11 . Seminar Lokakarya Ikatan
Geograf Indonesia (IGI) di Semarang 1988
Dari seminar peningkatan kualitas
pengajaran geografi ini dihasilkan rumusan geografi sebagai ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang
kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.
Jika kita perhatikan beberapa
definisi atau pengertian dan sejarah perkembangan geografi dari masa ke masa
selalu mengalami perkembangan. Namun, apabila kita kaji lebih jauh, di antara
pandangan para ahli tersebut tampak ada kesamaan titik pandang.
Kesamaan
titik pandang tersebut terutama dalam mengkaji:
1.
Bumi sebagai tempat tinggal,
2.
hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi),
3.
dimensi ruang dan dimensi historisnya, serta
4.
pendekatan, yaitu meliputi pendekatan spasial (keruangan), ekologi
(kelingkungan), dan regional (kewilayahan).
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Metode penelitian ilmu geografi adalah
cara-cara ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam upaya memahami suatu permasalahan dalam
pembelajaran dan pendidikan geografi
serta menemukan pemecahannya.
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena
individual menuju kesimpulan umum. Generalisasi
menghubungkan beberapa konsep sedemikian
rupa sehingga terbentuk suatu pola hubungan yang bermakna yang menggambarkan hal yang lebih luas.
Teori-teori geografi itu sendiri beragam
para ahli yang telah dikemukakannya di atas. Merupakan penunjang dalam ilmu
geografi tersebut.
- Kritik
Masih banyak sekali kekurangan dalam
pembuatan makalah ini, maka kami sebagai penyusun menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan dari makalah ini.
- Saran
Untuk memajukan pemahaman dalam
makalah pengantar ilmu sosial yang efektif ini, kami rasa perlu memberikan
saran kepada pembaca tentang subtansi ini. Mari kita perbaiki agar menjadi
lebih efektif lagi.
DAFTAR PUSTAKA
____,_____Metode
penelitian ilmu geografi. Diambil 18 Maret 2013, dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi#Metode
Budisma,___.
Metode penelitian geografi. Diambil 18 Maret 2013, dari : http://budisma.web.id/materi/sma/geografi/metode-penelitian-geografi/
Megi
Rahman, 2011. Teori Geografi. Diambil 18 Maret 2013, dari : http://megi-rahman.blogspot.com/2011/01/
html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar