PERUBAHAN SOSIAL
DALAM MASYARAKAT
DISUSUN OLEH:
EULIS KURNIATI (2011
133 353)
KELAS: 3H
KELOMPOK:
07
MATA KULIAH: PENDIDIKAN PANCASILA
DOSEN
PENGASUH : NANI ZURYANI S.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
KATA PENGANTAR
ASSALAMUALLAIKUM.WR WB
Dengan
memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas terlaksananya pembuatan
makalah “ Fasilitas dalam Microsoft Excel 2007 “ yang disusun oleh kelompok empat
dalam pengerjaan tugas bidang studi Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai
usaha dalam peningkatan pengetahuan serta melatih keaktifan siswa/ siswi dalam
berlangsungnya proses belajar mengajar.
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Herman,
SE. S.Kom, selaku guru pembimbing bidang
studi Teknologi Informasi dan Komunikasi, anggota kelompok penyusunan makalah,
serta siswa/ siswi kelas XI IPA 2 yang secara langsung atau tidak langsung
menuangkan ide atau inspirasi dalam penyusunan makalah ini.
Kegiatan penyusunan makalah ini
merupakan tugas pelatihan kelompok, yang masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan kemampuan kelompok, maka penyusunan makalah ini masih sangat jauh
dari sempurna untuk itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini.
Palembang, Januari 2013
Kelompok
Empat
DAFTAR ISI
BAB
I. Pendahuluan
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
D. Manfaat penulisan
BAB
II. Pembahasan
A. Perubahan sosial
B. Bentuk – bentuk perubahan sosial dan penyebabnya
C. Faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial
budaya
D. Perilaku masyarakat sebagai akibat adanya perubahan
sosial budaya
BAB
III. Penutup
Kesimpulan
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap masyarakat yang
ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang
dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan
dapat diketahui bila kita melakukan sutu perbandingan dengan menelaah suatu
masyarakat pada masa tertentu yang kemudian dibandingkan dengan keadaan
masyarakat pada masa lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat,
pada intinya merupakan suatu proses yang terjadi terus menerus, ini arinya
bahwa masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan. Tetapi perubahan
yang terjadi pada suatu masyarakat dengan masyarakat yang lain tidaklah sama.
Perubahan sosial adalah segala
perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat,
yang memengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah
pada lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan
memengaruhi struktur masyarakat lainnya. Perubahan sosial terjadi karena adanya
perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti
misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan.
Perubahan
sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan
mencakup semua bagian, yaitu meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,
filsafat, dan lainnya. Akan tetapi, perubahan tersebut tidak memengaruhi
organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas
dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian, dalam prakteknya di lapangan
kedua jenis perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan.
Dalam setiap prakteknya di lapangan,
perubahan sosial dapat terjadi sangat lambat maupun sangat cepat. Hal ini
tergantung pada faktor-faktor yang menunjang perubahan sosial dalam masyarakat
tersebut. Pada konsep-konsep yang ada, faktor-faktor ini dibagi menjadi 2,
yakni faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor-faktor ini lah yang
menentukan bagaimana laju perubahan sosial dalam masyarakat.
B.
Perumusan
Masalah
Adapun
permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah untuk
memberikan penjelasan mengenai “Perubahan Sosial Dalam Masyarakat”. Untuk
memberi kejelasan serta menghindari meluasnya pembahasan maka dalam makalah ini
masalahnya dibatasi pada:
1) Pengertian
perubahan sosial menurut para ahli?
2) Apa
saja bentuk – bentuk perubahan sosial dan penyebabnya?
3) Sebutkan
factor pendorong dan penghambat perubahan sosial budaya?
4) Bagaimana
perilaku masyarakat sebagai akibat adanya perubahan sosial budaya?
C.
Tujuan
Pada
dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah unutuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini
adalah:
1) Untuk
mengetahui pengertian perubahan sosial menurut para ahli
2) Untuk
mengetahui apa saja bentuk – bentuk perubahan sosial dan penyebabnya
3) Untuk
memaparkan factor pendorong dan penghambat perubahan sosial budaya
4) Untuk
mengetahui perilaku masyarakat sebagai akibat adanya perubahan sosial budaya
D. Manfaat
Dari
tujuan di atas, ada beberapa manfaat yang diambil dari penulisan makalah :
- Sebagai
ilmu pengetahuan baru disamping ilmu pokok mata kuliah yang bersangkutan
- Sebagai
tugas tambahan penunjang mata kuliah yang bersangkutan
- Sebagai
penunjang kreatifitas mahasiswa dalam penuangan ide-ide baru terhadap
pembuatan makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perubahan Sosial
Setiap
masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan. Berdasarkan
sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun
dapat juga menuju ke arah kemunduran. Perubahan sosial yang terjadi memang
telah ada sejak zaman dahulu. Ada kalanya perubahan-perubahan yang terjadi
berlangsung demikian cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang
menghadapinya. Berikut ini beberapa ilmuwan yang mengungkapkan tentang
batasan-batasan perubahan sosial. Gillin
dan Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis,
kebudayaan, dinamika dan komposisi penduduk, ideologi, ataupun karena adanya
penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat.
Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern atau sebab-sebab ekstern. Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi istem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain. Perubahan ini menyangkut pada seluruh segmen yang terjadi di masyarakat pada waktu tertentu.
Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern atau sebab-sebab ekstern. Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi istem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain. Perubahan ini menyangkut pada seluruh segmen yang terjadi di masyarakat pada waktu tertentu.
Perubahan
sosial dalam masyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau produk tetapi
merupakan sebuah proses. Perubahan sosial merupakan sebuah keputusan bersama
yang diambil oleh anggota masyarakat. Konsep dinamika kelompok menjadi sebuah
bahasan yang menarik untuk memahami perubahan sosial.
B. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Budaya dan Penyebabnya
Perubahan sosial budaya
dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut ini.
- Perubahan
Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan lambat disebut juga
evolusi. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat dalam
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang
timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah
perubahan pada struktur masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu
bentuknya sangat sederhana, namun karena masyarakat mengalami perkembangan,
maka bentuk yang sederhana tersebut akan berubah menjadi kompleks.
Perubahan cepat disebut juga dengan
revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali
perubahan revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam
masyarakat, ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin
berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan
persyaratan tertentu. Berikut ini beberapa persyaratan yang mendukung
terciptanya revolusi.
a. Ada
keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
b. Adanya
seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat tersebut.
c. Harus
bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi.
d. Harus
ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.
e. Kemampuan
pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas
masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan
arah gerakan revolusi.
Contoh
perubahan secara revolusi adalah gerakan Revolusi Islam Iran pada tahun
1978-1979 yang berhasil menjatuhkan pemerintahan Syah Mohammad Reza Pahlevi
yang otoriter dan mengubah sistem pemerintahan monarki menjadi sistem Republik
Islam dengan Ayatullah Khomeini sebagai pemimpinnya.
- Perubahan
Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan kecil adalah perubahan
yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh
langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil
adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian. Sebaliknya, perubahan
besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh
perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi
pola kehidupan masyarakat.
- Perubahan
yang Dikehendaki atau Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki
atau Tidak Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau yang
direncanakan merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan
terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan di masyarakat.
Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok
orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau lebih
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem
sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau
perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde Baru
menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi.
Perubahan yang tidak dikehendaki
atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan
pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang
tidak diharapkan. Contoh perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak
direncanakan adalah munculnya berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa
peralihan tatanan Orde Lama ke Orde Baru dan peralihan tatanan Orde Baru ke
Orde Reformasi.
- Sebab-Sebab
Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial dan kebudayaan di
masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat
sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
- Sebab-Sebab
yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan
sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern):
1)
Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan
penurunan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk yang sangat cepat akan
mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat, khususnya dalam lembaga
kemasyarakatannya. Salah satu contohnya disini adalah orang akan mengenal hak
milik atas tanah, mengenal system bagi hasil, dan yang lainnya, dimana
sebelumnya tidak pernah mengenal. Sedangkan berkurangnya jumlah penduduk akan
berakibat terjadinya kekosongan baik dalam pembagian kerja, maupun stratifikasi
social, hal tersebut akan mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.
2)
Adanya penemuan-penemuan baru yang
berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun
penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama
(invention). Suatu proses social dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi
dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut dengan inovasi. Proses
tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur kebudayaan baru yang
tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsure kebudayaan baru
tadi diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang
bersangkutan. Penemuan baru sebagai akibat terjadinya perubahan-perubahan dapat
dibedakan dalam pengertian discovery dan invention. Discovery adalah
penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat ataupun yang berupa
gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para
individu. Discovery sendiri akan berubah menjadi invention, jika masyarakat
sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru tersebut.
3)
Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict)
dalam masyarakat. Pertentangan ini bisa terjadi antara individu dengan kelompok
atau antara kelompok dengan kelompok. Misalnya saja pertentangan antara
generasi muda dengan generasi tua. Generasi muda pada umumnya lebih senang
menerima unsur-unsur kebudayaan asing, dan sebaliknya generasi tua tidak
menyenangi hal tersebut. Keadaan seperti ini pasti akan mengakibatkan perubahan
dalam masyarakat.
4)
Terjadinya pemberontakan atau revolusi
sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya,
Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran
dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada
doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik
dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
- Sebab-Sebab
yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)
Perubahan sosial dan kebudayaan juga
dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat
(sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
1) Adanya
pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah
untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut
mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan
keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga
dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
2) Adanya
peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan
perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan
kebudayaannya kepada pihak yang kalah. Misalnya, terjadinya perang antarsuku
ataupun negara akan berakibat munculnya perubahan-perubahan, pada suku atau
negara yang kalah. Pada umunya mereka yang menang akan memaksakan
kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan oleh masyarakatnya, atau kebudayaan
yang dimilikinya kepada suku atau negara yang mengalami kekalahan. Contohnya,
Jepang yang kalah perang dalam Perang Dunia II, masyarakatnya mengalami
perubahan-perubahan yang sangat berarti.
3) Adanya
pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda
akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima
tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu
kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Adanya proses
penerimaan pengaruh kebudayaan asing ini disebut dengan akulturasi. Jika
suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka
akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat
bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
Pengaruh-pengaruh itu dapat timbul melalui proses perdagangan dan penyebaran
agama.
C. Faktor Pendorong dan Penghambat
Perubahan Sosial Budaya
- Faktor-Faktor
Pendorong Perubahan
a.
Adanya Kontak dengan Kebudayaan Lain
Kontak
dengan kebudayaan lain dapat menyebabkan manusia saling berinteraksi dan mampu
menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Penemuan-penemuan baru
tersebut dapat berasal dari kebudayaan asing atau merupakan perpaduan antara
budaya asing dengan budaya sendiri. Proses tersebut dapat mendorong pertumbuhan
suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan yang ada.
b. Sistem
Pendidikan Formal yang Maju
Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikiran dan mem-biasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi perkembangan zaman atau tidak.
Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikiran dan mem-biasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi perkembangan zaman atau tidak.
c. Sikap
Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya lain.
Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya lain.
d. Toleransi
terhadap Perbuatan yang Menyimpang
Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau merupakan tindak pidana, dapat merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya.Untuk itu, toleransi dapat diberikan agarsemakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.
Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau merupakan tindak pidana, dapat merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya.Untuk itu, toleransi dapat diberikan agarsemakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.
e. Sistem Terbuka Masyarakat ( Open Stratification )
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya.
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya.
f. Heterogenitas
Penduduk
Di
dalam masyarakat heterogen yang mempunyai latar belakang budaya, ras, dan
ideologi yang berbeda akan mudah terjadi pertentangan yang dapat menimbulkan
kegoncangan sosial. Keadaan demikian merupakan pendorong terjadinya perubahan-perubahan
baru dalam masyarakat dalam upayanya untuk mencapai keselarasan sosial.
g.
Orientasi ke Masa Depan
Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
h.
Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang Tertentu
Ketidakpuasan yang berlangsung lama di kehidupan masyarakat dapat menimbulkan reaksi berupa perlawanan, pertentangan, dan gerakan revolusi untuk mengubahnya.
Ketidakpuasan yang berlangsung lama di kehidupan masyarakat dapat menimbulkan reaksi berupa perlawanan, pertentangan, dan gerakan revolusi untuk mengubahnya.
i. Nilai Bahwa Manusia Harus Senantiasa
Berikhtiar untuk Memperbaiki Hidupnya
Ikhtiar harus selalu dilakukan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
Ikhtiar harus selalu dilakukan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
- Faktor-Faktor
Penghambat Perubahan
a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Kehidupan terasing menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang telah terjadi. Hal ini menyebabkan pola-pola pemikiran dan kehidupan masyarakat menjadi statis.
Kehidupan terasing menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang telah terjadi. Hal ini menyebabkan pola-pola pemikiran dan kehidupan masyarakat menjadi statis.
b. Terlambatnya
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Kondisi ini dapat dikarenakan kehidupan masyarakat yang terasing dan tertutup, contohnya masyarakat pedalaman. Tapi mungkin juga karena masyarakat itu lama berada di bawah pengaruh masyarakat lain (terjajah).
Kondisi ini dapat dikarenakan kehidupan masyarakat yang terasing dan tertutup, contohnya masyarakat pedalaman. Tapi mungkin juga karena masyarakat itu lama berada di bawah pengaruh masyarakat lain (terjajah).
c. Sikap
Masyarakat yang Masih Sangat Tradisional
Sikap
yang mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau dapat membuat terlena dan sulit
menerima kemajuan dan perubahan zaman. Lebih parah lagi jika masyarakat yang
bersangkutan didominasi oleh golongan konservatif (kolot).
d.
Rasa Takut Terjadinya Kegoyahan pada Integritas Kebudayaan
Integrasi kebudayaan seringkali berjalan tidak sempurna, kondisi seperti ini dikhawatirkan akan menggoyahkan pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada. Beberapa golongan masyarakat berupaya menghindari risiko ini dan tetap mempertahankan diri pada pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada.
Integrasi kebudayaan seringkali berjalan tidak sempurna, kondisi seperti ini dikhawatirkan akan menggoyahkan pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada. Beberapa golongan masyarakat berupaya menghindari risiko ini dan tetap mempertahankan diri pada pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada.
e. Adanya
Kepentingan-Kepentingan yang Telah Tertanam dengan Kuat ( Vested Interest Interest)
Organisasi sosial yang mengenal sistem lapisan strata akan menghambat terjadinya perubahan. Golongan masyarakat yang mempunyai kedudukan lebih tinggi tentunya akan mempertahankan statusnya tersebut. Kondisi inilah yang menyebabkan terhambatnya proses perubahan.
Organisasi sosial yang mengenal sistem lapisan strata akan menghambat terjadinya perubahan. Golongan masyarakat yang mempunyai kedudukan lebih tinggi tentunya akan mempertahankan statusnya tersebut. Kondisi inilah yang menyebabkan terhambatnya proses perubahan.
f. Adanya
Sikap Tertutup dan Prasangka Terhadap Hal Baru (Asing)
Sikap
yang demikian banyak dijumpai dalam masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa
lain, misalnya oleh bangsa Barat. Mereka mencurigai semua hal yang berasal dari
Barat karena belum bisa melupakan pengalaman pahit selama masa penjajahan,
sehingga mereka cenderung menutup diri dari pengaruh-pengaruh asing.
g. Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis
Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah, biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi
masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.
Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah, biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi
masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.
h.
Adat atau Kebiasaan yang Telah
Mengakar
Adat
atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Adakalanya adat dan kebiasaan begitu kuatnya
sehingga sulit untuk diubah. Hal ini merupakan bentuk halangan terhadap
perkembangan dan perubahan kebudayaan. Misalnya, memotong padi dengan mesin
dapat mempercepat proses pemanenan, namun karena adat dan kebiasaan masyarakat
masih banyak yang menggunakan sabit atau ani-ani, maka mesin pemotong padi
tidak akan digunakan.
i. Nilai Bahwa Hidup ini pada Hakikatnya
Buruk dan Tidak Mungkin Diperbaiki Pandangan tersebut adalah pandangan pesimistis. Masyarakat cenderung menerima kehidupan apa adanya dengan dalih suatu kehidupan telah diatur oleh Yang Mahakuasa. Pola pikir semacam ini tentu saja tidak akan memacu pekembangan kehidupan manusia.
Buruk dan Tidak Mungkin Diperbaiki Pandangan tersebut adalah pandangan pesimistis. Masyarakat cenderung menerima kehidupan apa adanya dengan dalih suatu kehidupan telah diatur oleh Yang Mahakuasa. Pola pikir semacam ini tentu saja tidak akan memacu pekembangan kehidupan manusia.
D.
Perilaku Masyarakat sebagai Akibat
Adanya Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya akan
mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi suatu masyarakat. Telah
dijelaskan di depan bahwa perubahan sosial budaya dapat mengarah pada hal-hal
positif (kemajuan) dan hal-hal negatif (kemunduran). Hal ini tentu saja
memengaruhi pola dan perilaku masyarakatnya. Berikut ini hal-hal positif atau
bentuk kemajuan akibat adanya perubahan sosial budaya.
1. Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.
1. Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.
2.
Membentuk pola pikir masyarakat yang lebih ilmiah dan rasional.
3. Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia.
4. Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern dan ideal.
3. Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia.
4. Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern dan ideal.
Berikut
ini hal-hal negatif atau bentuk ke-munduran akibat adanya perubahan sosial budaya.
1. Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing yang terkadang tidak sesuai dengan kaidah budaya-budaya nasional.
2. Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan kemajuan budaya dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola kehidupannya (cultural lag atau kesenjangan budaya).
3. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang makin kompleks.
4. Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama, misalnya lunturnya kesadaran bergotong-royong di dalam kehidupan masyarakat kota.
1. Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing yang terkadang tidak sesuai dengan kaidah budaya-budaya nasional.
2. Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan kemajuan budaya dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola kehidupannya (cultural lag atau kesenjangan budaya).
3. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang makin kompleks.
4. Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama, misalnya lunturnya kesadaran bergotong-royong di dalam kehidupan masyarakat kota.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perubahan sosial adalah segala
perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat,
yang memengaruhi sistem sosialnya. Perubahan sosial terjadi karena adanya
perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti
misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan.
Perubahan sosial merupakan bagian
dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yaitu
meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dan lainnya. Akan
tetapi, perubahan tersebut tidak memengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.
Suatu perubahan social dalam
kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bertindak sebagai
pendukung dan penghambat jalannya proses perubahan social tersebut.
Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam masyarakat itu sendiri
(internal factor) serta juga dapat berasal dari luar lingkupan masyarakat
(External factor).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Perubahan
Sosial. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sosiologi_dan_ilmu_sosial_dasar/bab7_perubahan_sosial.pdf
Crayonpedia. 2009.
Perubahan social dalam masyarakat. Diambil: 4 November 2012. Dari: http://www.crayonpedia.org/mw/
——-. 2009. Contoh
Perilaku Masyarakat Sebagai Akibat Adanya Perubahan Sosial Budaya. Diambil: 4
November 2012. Dari: http://www.crayonpedia.org/mw/Contoh_Perilaku_Masyarakat_Sebagai_Akibat_Adanya_Perubahan_Sosial_Budaya_9.1
Nurrofiq, 2010. Perubahan
Sosial Dalam Masyarakat. Diambil: 4 November 2012. Dari: http://id.blog.network
Tidak ada komentar:
Posting Komentar